wisata ke lombok ala backpacker

2014 lalu aku solo traveling ke Lombok. ini adlh pertama kalinya aku ke NTB, dan nggak banyak persiapan karena mendadak. Pas nyampe di bandara Lombok, puluhan supir taksi dan travel berebut penumpang termasuk aku. Kalau mau ngirit, tipsnya harus pintar2 nolak tawaran sopir taksi dan sopir travel itu. Lebih baik naik bus Damri yang sudah tersedia di depan bandara. Fyi, setahuku, di bandara itu hanya ada 3 opsi kendaraan : taksi, travel, dan bus damri. Misalnya kita mau ke kota Matarram. taksi dan travel biayanya diatas Rp 100.000,-, cocok kalo kita rombongan. Kalo bus damri cukup Rp 20.000,-, cocok kalo kita solo traveling.
Bedanya, sopir travel dan taksi antusias banget dalam mengajak penumpang buat memakai jasanya, sedangkan bus damri hanya parkir saja di depan bandara, karena penumpang bakal datang dengan sendirinya. Atau, jika kamu memiliki kenalan di Lombok, minta dia untuk menjemputmu di bandara, karena ini akan sangat membantumu.
Waktu itu, dari bandara aku nggak langsung ke Matarram tp ke desa Sasak Sade. Untuk transport ke desa Sade, nggak ada ojek. Pilihanku cuma satu : pakai taksi. Nggak ada angkotan lain selain taksi.
Namun, cermatlah dlm memilih taksi. Pengalamanku, waktu menanyakan tarif ke sopir taksi, mereka mematok harga Rp 80.000 s/d Rp 100.000,- utk menuju ke Desa Sade. Agak kurang masuk akal, karena jarak tempuh dari bandara ke desa ini hanya 20-30 menit aja.
Ternyata, di bandara Lombok ini ada 2 jenis taksi. Satunya adlh taksi biru itu yang tarifnya sudah pasti berdasarkan argo, yg satunya lagi adlh taksi on the road alias taksi yang tarifnya fleksibel, bisa disepakati dari awal untuk harganya. Karena taksi on the road tadi tidak mau menurunkan harganya, akhirnya saya memakai taksi biru. Dan ternyata benar, sampai di desa Sade, tarifnya argonya cuma Rp 30.000,- aja. hehe selamAt wIsata ke lombok ala backpacker.